Harga CPO Pekan Ini Naik, Simak Proyeksi Mingguan

Harga CPO Pekan Ini Naik, Simak Proyeksi Mingguan
Harga CPO Pekan Ini Naik, Simak Proyeksi Mingguan

JAKARTA - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) menunjukkan dinamika yang menarik pekan lalu, sekalipun terjadi koreksi tipis di perdagangan akhir minggu.

Pada Jumat, 3 Oktober 2025, kontrak CPO untuk pengiriman Desember di Bursa Malaysia ditutup di level MYR 4.442 per ton, turun 0,09% dibandingkan hari sebelumnya. Namun, jika dilihat dari pergerakan mingguan, harga komoditas ini justru mencatatkan kenaikan sebesar 1,05%, menjadi penguatan mingguan pertama dalam empat pekan terakhir.

Kenaikan mingguan ini menjadi sinyal awal bahwa CPO mulai kembali menarik perhatian pelaku pasar setelah mengalami tren koreksi beberapa pekan berturut-turut. Meski demikian, faktor-faktor eksternal tetap memengaruhi pergerakan harga. 

Baca Juga

Harga Emas Antam Naik Signifikan 6 Oktober 2025, Cek Pecahannya

Salah satunya adalah perkembangan harga minyak nabati lain, terutama minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) Amerika Serikat, yang melemah 0,48% pada akhir pekan lalu. Kondisi ini membuat keuntungan beralih ke CPO menjadi relatif berkurang karena kedua komoditas ini dapat saling menggantikan sebagai bahan baku minyak nabati.

Selain itu, nilai tukar ringgit Malaysia turut membebani harga CPO. Sepanjang minggu lalu, ringgit menguat 0,32% terhadap dolar AS, sementara dalam sebulan terakhir terapresiasi 0,37%. Mengingat CPO diperdagangkan dalam mata uang ringgit, penguatan mata uang tersebut secara otomatis membuat kontrak CPO menjadi lebih mahal bagi investor asing yang memegang dolar atau mata uang lain. Kondisi ini menambah lapisan risiko terhadap kelanjutan penguatan harga CPO di pasar global.

Analisis Teknikal dan Proyeksi Mingguan

Dari sisi teknikal, CPO berada dalam tren bullish jika dilihat dengan perspektif mingguan (weekly time frame). Indikator Relative Strength Index (RSI) menunjukkan nilai 57, menandakan kondisi pasar yang cenderung optimistis atau berada di zona beli. Indikator Stochastic RSI pun berada di level 72, menunjukkan kekuatan tren bullish yang cukup kuat.

Meski berada di zona bullish, pergerakan harga CPO pekan ini tetap berpotensi mengalami koreksi minor. Pivot point di MYR 4.416 per ton menjadi acuan awal, di mana harga dapat mengetes support terdekat di MYR 4.405 per ton, yang sejajar dengan Moving Average (MA) 10. Target support lebih jauh berada pada MA-200 di MYR 4.375 per ton, menjadi titik pesimistis jika tekanan jual meningkat.

Sementara itu, jika tren kenaikan berlanjut, harga CPO berpeluang menembus level resisten terdekat di MYR 4.463 per ton. Penembusan ini dapat membuka peluang penguatan lebih lanjut, dengan target optimistis berada di MYR 4.510 per ton. Proyeksi ini menunjukkan bahwa meskipun ada risiko koreksi, ruang kenaikan tetap terbuka bagi investor yang mengikuti pergerakan CPO secara teknikal.

Faktor-faktor Penentu Pergerakan Harga

Selain faktor teknikal, beberapa elemen fundamental tetap menjadi katalis pergerakan harga CPO. Salah satunya adalah permintaan global terhadap minyak nabati. Kenaikan mingguan CPO pekan lalu mencerminkan bahwa permintaan masih solid, meski dunia sedang bergerak menuju transisi energi dan alternatif minyak nabati lainnya.

Tren global ini menjadi perhatian penting bagi eksportir dan pelaku industri sawit di Indonesia dan Malaysia. Investor juga akan memperhatikan laporan ekspor CPO mingguan, stok minyak sawit, serta kebijakan impor minyak nabati dari negara tujuan utama seperti India, China, dan Uni Eropa. Data-data ini bisa menjadi indikator tambahan untuk mengantisipasi tekanan atau potensi kenaikan harga.

Kesimpulan dan Strategi Investor

Dengan kondisi saat ini, investor disarankan untuk mencermati level support dan resisten yang telah disebutkan. Koreksi harga diperkirakan terbatas, sehingga posisi beli pada harga mendekati support bisa menjadi strategi jangka pendek yang efektif. Sementara itu, jika harga berhasil menembus resisten, peluang untuk meraih keuntungan dari pergerakan bullish cukup terbuka.

Secara keseluruhan, meskipun harga CPO mengalami sedikit koreksi di akhir pekan lalu, tren mingguan menunjukkan penguatan. Investor yang menyesuaikan strategi dengan analisis teknikal serta memperhatikan faktor fundamental seperti permintaan global, harga minyak nabati lain, dan nilai tukar ringgit, dapat memaksimalkan potensi keuntungan sambil mengelola risiko secara tepat.

Dengan memahami dinamika mingguan ini, pelaku pasar dapat lebih siap menghadapi volatilitas harga CPO serta merencanakan keputusan trading atau investasi dengan lebih matang. Harga CPO pekan ini menjadi indikator penting bagi industri minyak nabati global dan ekonomi negara eksportir, termasuk Indonesia dan Malaysia, yang masih memegang peran signifikan dalam pasokan minyak sawit dunia.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

IHSG Kembali Uptrend, Simak Rekomendasi Saham Mirae Asset

IHSG Kembali Uptrend, Simak Rekomendasi Saham Mirae Asset

Jadwal Cum Date Pekan Ini, Dividen Interim UNTR Hingga PNGO

Jadwal Cum Date Pekan Ini, Dividen Interim UNTR Hingga PNGO

Bursa Asia Menguat Didukung Optimisme Politik dan Ekonomi Jepang

Bursa Asia Menguat Didukung Optimisme Politik dan Ekonomi Jepang

Rupiah Berpeluang Menguat Senin, 6 Oktober 2025 Cermati Prediksi Terbaru

Rupiah Berpeluang Menguat Senin, 6 Oktober 2025 Cermati Prediksi Terbaru

Program MBG Dorong Saham Konsumer, Cek Rekomendasi Terbaru

Program MBG Dorong Saham Konsumer, Cek Rekomendasi Terbaru