JAKARTA - Pasar Gede Solo bukan sekadar pusat perdagangan tradisional tertua di kota ini, tetapi telah berevolusi menjadi destinasi kuliner yang tak boleh dilewatkan. Setiap sudutnya menyimpan aroma khas yang menggoda, dari jajanan tradisional, minuman segar, hidangan berkuah, hingga inovasi kuliner modern yang terus bermunculan. Tahun 2025 diprediksi akan menjadi momentum bagi Pasar Gede untuk semakin menegaskan posisinya sebagai tujuan kuliner utama di Solo.
Di antara tenant legendaris yang bertahan puluhan tahun hingga hidangan kekinian yang menawarkan sentuhan modern, pengunjung dapat menemukan perpaduan cita rasa autentik yang sulit ditemui di tempat lain. Aktivitas jual beli yang ramai justru menjadi latar sempurna bagi pengalaman kuliner yang otentik, di mana aroma dan cita rasa makanan mampu membawa pengunjung seolah kembali ke masa lalu.
1. Lenjongan Yu Sum
Lenjongan Yu Sum menjadi ikon jajanan pasar yang wajib dicoba. Aneka cenil merah muda, ketan putih, tiwul cokelat, dan klepon hijau tersaji rapi di baki besar. Setiap porsi disajikan dalam pincuk daun pisang, ditaburi kelapa parut segar, dan disiram dengan gula merah kental, menghasilkan sensasi manis legit berpadu gurih. Dengan harga hanya beberapa ribu rupiah, Lenjongan Yu Sum menghadirkan nostalgia masa kecil bagi banyak pengunjung yang ingin merasakan rasa autentik jajanan lawas.
2. Es Dawet Telasih Bu Dermi
Es Dawet Telasih legendaris Bu Dermi tetap menjadi magnet pengunjung, terutama setelah terkenal melalui perayaan Jokowi mantu. Cendol hijau kenyal, jenang sumsum lembut, tape ketan manis, biji selasih segar, santan gurih, dan gula cair yang manis alami berpadu dengan es batu menciptakan kesejukan khas Solo. Dengan harga sekitar sepuluh ribu rupiah, minuman ini bukan sekadar pelepas dahaga, tetapi simbol kuliner tradisional yang tetap eksis di tengah gempuran minuman modern.
3. Soto Bu Harini
Warung Soto Bu Harini telah menjadi favorit sejak 1980-an. Kuah bening yang gurih ringan berpadu dengan nasi putih, potongan daging sapi atau ayam lembut, tauge segar, dan bawang goreng renyah. Menu lain seperti kare ayam, asem-asem, dan sop ayam menambah fleksibilitas bagi pengunjung, baik wisatawan maupun warga lokal, yang ingin menikmati cita rasa khas Solo.
4. Nasi Liwet Bu Sri
Sejak 1978, Nasi Liwet Bu Sri setia menyajikan nasi gurih yang dimasak dengan santan dan rempah. Disajikan bersama sayur labu lembut, suwiran ayam kampung, telur bacem, dan siraman areh santan kental, hidangan ini selalu laris manis. Harga mulai dari sepuluh ribu rupiah membuatnya mudah dijangkau, sementara aroma khas nasi liwet mampu menarik pengunjung datang lebih awal agar tidak kehabisan.
5. TFP Kopiwarung (The French Press)
TFP Kopiwarung menghadirkan nuansa Barat di lantai dua Pasar Gede. Menu seperti salad segar, beef stroganoff creamy, ayam panggang harum, dan pasta hangat ditulis pada papan menu yang berubah setiap hari. Area duduk yang menghadap keramaian pasar menciptakan pengalaman bersantap unik yang memadukan modernitas dengan nuansa tradisional.
6. Uma Yum Cha Dimsum
Tenant ini menyajikan dimsum hangat langsung dari kukusan bambu, termasuk siomay ayam, hakau udang, dan bakpao isi manis. Ukurannya besar dan teksturnya lembut, membuat pengunjung rela antre hingga 30 menit. Dengan harga sekitar tiga ribu rupiah per buah, Uma Yum Cha Dimsum memungkinkan pengunjung mencoba banyak varian tanpa merogoh kocek dalam-dalam.
7. Kedai Titilaras (Teh & Kopi)
Kedai ini menawarkan pengalaman minum santai yang intim. Barista meracik teh dan kopi langsung di balik meja kecil, dengan menu yang berbeda setiap hari dan jam buka tidak menentu. Keunikan ini membuat setiap kunjungan terasa baru dan menyenangkan bagi pengunjung yang ingin rehat sejenak dari keramaian pasar.
8. Timlo Pak Sur
Sup khas Solo di Timlo Pak Sur menjadi pilihan utama makan malam. Berisi irisan sosis goreng, ati ampela, suwiran ayam, dan telur masak kecap dalam kuah hangat, hidangan ini sempurna disandingkan dengan nasi putih. Rasa gurih ringan dan kombinasi isian yang kaya membuatnya menjadi pilihan tepat setelah seharian beraktivitas.
9. Tahok Pak Citro
Menu sarapan favorit ini menyajikan kembang tahu lembut dengan kuah jahe manis hangat. Cocok untuk menghangatkan tubuh di pagi hari yang sejuk. Gerobaknya cepat habis sebelum siang, sehingga banyak pengunjung menjadikannya tujuan pertama sebelum berburu kuliner lain di Pasar Gede.
10. Tengkleng Pasar Gede (Bu Suyek)
Tengkleng Bu Suyek menyajikan tulang kambing dengan sedikit daging, jeroan, dan kuah berempah gurih pedas. Dinikmati dengan nasi putih panas dan cabai rawit utuh, hidangan ini menawarkan pengalaman makan yang berkesan dan memuaskan.
11. Ayam Goreng Pak Ali
Ayam Goreng Pak Ali terkenal karena menggunakan ayam kampung yang digoreng arang, menghasilkan aroma dan kulit renyah menggoda. Sambal terasi pedas menambah kesempurnaan rasa, sementara kemasan besek memudahkan dijadikan oleh-oleh.
12. Vipho9 Restaurant (Pho & Banh Mi)
Tenant ini menghadirkan kuliner Vietnam di lantai dua Pasar Gede. Menu pho sapi atau ayam, banh mi, dan spring roll menyajikan cita rasa berbeda. Porsi cukup besar memungkinkan pengunjung berbagi dua menu sekaligus agar tetap bisa mencicipi hidangan lain dari tenant berbeda.
Dengan kombinasi tenant legendaris dan inovasi kuliner modern, Pasar Gede Solo terus menjadi destinasi kuliner unggulan di Solo, menjanjikan pengalaman bersantap yang kaya cita rasa dan memikat siapa pun yang datang.